Lagi-lagi aku belajar..
Kalo dicermati setiap harinya kita selalu dikasih tau hal-hal baru, yang membuat kita berpikir, menganalisa, dan intinya menambah pengalaman dan pembelajaran buat kita.
Ada sebuah kasus yang membuat aku terdiam sejenak, seseorang mengatakan bahwa mencintai itu haruslah sepenuh hati, cinta jiwa dan raga. Ada seorang teman yang cerita bahwa ia hanya mencintai pasangannya secara jiwa saja, tanpa mencintai raganya. Dia cerita panjang lebar dan dia sempat mengatakan bahwa ia menyesal, kenapa ia punya perasaan yang sebegitu jahatnya. Pokoknya dia merasa bersalah "kenapa gw punya perasaan dan pandangan kayak gitu ke co gw yang sebegitu baiknya ya. Gw jahat ya ves?"
Trus, aku berpikir dan perpendapat (bener ga siy..?), gini:
Pertama..
Jangan merasa bersalah sama pendapat atau pandangan kita, apalagi sama perasaan, jangan pernah deh nyalahin perasaan. Karena menurut aku, pemikiran kita yang diungkapkan jadi pendapat, itu adalah hasil pembelajaran kita. Kita belajar dari segala bentuk pengalaman kita yang udah-udah mulai dari baca, denger kata orang, nasehat orang tua, didikan ortu, didikan guru, pengalaman orang, kejadian yg kita alami, dll. Jadi apa kita mau menyalahkan proses pembelajaran kita yang udah lewat? Terus, jangan pernah nyalahin perasaan. Sahabat gw pernah bilang "yang membolak-balikan hati cuma Allah" lalu "perasaan itu jangan dilawan, tapi dilewati". Jadi jangan nyalahin perasaan karena perasaan itu adalah anugrah. Kamu ga jahat sayang, kamu hebat udah berjiwa besar utk mengakuinya.. Kalo aku jadi co kamu, aku bangga sama kamu.. :)
Kedua..
Sekarang kamu cinta jiwa tapi tidak raganya. Mungkin suatu saat nanti kamu bisa hanya cinta raga tapi tidak cinta jiwanya. My dear..ga ada manusia yang sempurna sayang.. termasuk pasangan kita, pasti ada kelebihan dan kekurangannya. Hmmm.. menurut aku kekurangan pasangan kita itu ada yang bisa diterima atau ga. Kekurangan yang tidak bisa diterima adalah kekurangan yang tidak bisa kita handle/atasi/terima/tutupi
Kekurangan si A dimata si B dan si C itu kemungkinan berbeda, karena selera orang berbeda dan kebutuhan orang juga berbeda. Jadi cuma kamu yang mengetahui dimana ketak kelemahan pasangan kamu itu dimata kamu sendiri. Entah itu kekurangan secara 'jiwa' atau kekurangan secara 'raga', kalau itu bisa dihandle, ya silahkan dilanjutkan hubungannya, kalau tidak ya sebaiknya tidak.
Ohya, satu lagi.. Jangan kamu terlalu berharap pasangan kamu mau berubah demi kamu sayang.. ya itu emang bisa menunjukkan kalo dia cinta sama kamu hingga ia rela melakukan apa saja demi kamu. Tapi coba deh kita lihat, apa kita udah begitu sempurna dimata dia, dan apa kita mau untuk berusaha sempurna dimata dia. Kedengerannya gampang ya.. tapi huuuh butuh keberanian, ketulusan dan rasa saling menghargai yang cukup tinggi utk itu.
Rasanya gw bisa tidur setelah nulis ini..hehe..
Sebenernya pengen sih nulis contoh2 kasusnya, kayak kekurangan apa yg ga disukai, atau bentuk cinta jiwa dan raga itu apa aja, dll (soalnya justru itu yg bikin seru), tapi.. takut melanggar kode etik, that's my credibility..hehehehehe...
ps. Thx ya udah berbagi.. gw jadi ngeh kalo cinta itu ada dalam bentuk jiwa dan raga, seenggaknya gw jadi tau nama dari bentuk cinta yg gw rasain. hihi.. :D