22 Mei 2016

Emosi

Emosi adalah dimana kita merasa sangat benar benar ingin sampai tidak ada yg lain dipikiran

Emosi adalah dimana kita benar benar membenci sampai setitik putih darinya tak kelihatan

Emosi adalah dimana kita merasa sangat tidak ingin apa apa dan tidak tau mau apa

Emosi adalah sadar ketika kita tak mampu

Emosi adalah yakin ketika kita bisa

Emosi terberat adalah mengendalikannya supaya tetap seimbang..

Telaga

Sangat mudah bagi api untuk membesarkan dirinya.
Sang api perlu energi besar untuk membuat dirinya padam.

Sepertinya sang api lelah untuk menyirami dirinya sendiri.

"Air mengapa kau sulit terjangkau? Aku lelah mencari dirimu dan menjadi dirimu" ujar sang api.

---

"Hei telaga, dekat-dekatlah denganku"

"Siapa kamu?"

"Manusia memanggilku sang api"

"Aku tidak lihat panas darimu"

"Entahlah"

"Silahkan kamu boleh disini sampai kau mau"

"Terima kasih"

-----

29 April 2016

Review film AADC 2

Penasaran banget sama film Ada Apa Dengan Cinta #2. Kenapa? Hmm mungkin karena AADC pertama booming banget, jadi penasaran ky apa cerita lanjutannya.

Hanya hmm sorry to say, ga sesuai ekspektasi aku. Filmya bagus, banyak dinamikanya, penonton dibuat haru hingga ketawa. Tapiii ada beberapa point,

1. Ceritanya agak jenuh krna melulu ttg cinta dan rangga, aku dibuat penasaran sama alasan ibunya rangga, kisah hidup maura, dan sifat dari sosok trian.

2. Kurang menantang, alur ceritanya mudah ditebak. Mungkin krna penonton film ini rata2 sudah seumuran aku yg dulu jaman AADC 1 masih kelas 1 SMA, jadi udh gak tertarik lagi dengan jalan cerita yg sekedar percintaan.

3. Untuk remaja. Tapi oow ada 2 kali adegan kissing.. XD. Jalan cerita yg gak begitu rumit okelah utk remaja. Tapi aku gak tau kalau adegan kissing seperti itu apa masuk kategori remaja.

Mungkin film ini dibuat utk pasar remaja (anak SMP dan SMA) tapi banyak juga orng dewasa, orang2 kantoran, bapak2, ibu2 yg nonton ini karena mengenang AADC #1. Dan menurut aku pribadi aku lebih suka AADC ≠1.

Ayo nonton AADC 2. Biar ga penasaran.. :D

24 April 2016

Great Work

Ketika kita bekerja, kepuasan atas hasil kerja kita bukan hanya dirasakan ornag-orang sekitar atau stakeholder kita, yang dalam hal ini bisa pelanggan, atasan, rekan kerja, bahkan bawahan. Tapi yang terpenting hasil kerja kita yang baik berdampak pada diri kita sendiri, bagaimana kita memiliki kepuasan batin, merasa wow karena aktualisasi diri terpenuhi, dan sebagainya.

Kemudian, bagaimana kita menciptakan hasil kerja yang optimal, bahkan luar biasa?
Ada empat hal yang harus kita miliki, yaitu:

1. Passion. 
Passion adalah sesuatu yang melekat di diri kita. Hmm mungkin seperti bakat atau karakteristik seseorang. Passion adalah ketika kita melakukan sesuatu dengan senang, tanpa paksaan. Muncul pertanyaan, bagaimana mencari passion? Sebetulnya passion bukan untuk dicari, tapi dirasakan, apa yang kita sukai dan tidak. Dalam dunia kerja, jika kita pindah pindah posisi atau pindah instansi, kita dapat lebih cepat menemukan dimana passion kita. Namun sangat mungkin bila passion dirasakan sejak dini. 

2. Skill.
Skill atau kemampuan tentu saja diperlukan dalam menjalani pekerjaan. Bekerja tanpa skill ibarat mobil tanpa roda. Skill disini adalah pertama bersifat generik, seperti misalnya seorang marketing, berarti harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik, dll. Dan yang kedua bersifat teknikal, misalnya seorang marketing harus mampu menganalisa pasar, dll.

3. Knowledge.
Ada cerita seorang penebang kayu, dia sangat mahir menebang kayu, dan menjadikannya balok-balok kayu bakar. Setiap hari atasannya memujinya atasannya sangat bangga, karena ia bisa menghasilkan ratusan balok kayu dalam sehari. Namun semakin lama, balok kayu yang dihasilkan menurun. Berbulan-bulan kemudian atasanya bertanya "kenapa jumlah yang kau hasilkan menurun padahal caramu mengayunkan kapak sangat bagus, tenagamu luar biasa." Kemudian sang penebang kayu menjawab "kapak saya sudah mulai tumpul". 
Pengetahuan ibarat mengasah kapak. Asah otak, tambah pengetahuan. Ingat, semakin banyak yang kita ketahui semakin banyak pula yang tidak kita ketahui, karena dunia ini cepat sekali bergeraknya. Tuntutan perusahaan mengikuti tuntutan pasar, maka tuntutan terhadap para penggeraknya (karyawan/pelaku bisnis) juga akan semakin tinggi. 

4. Attitude.
Yes, ini yang terakhir dan tak kalah penting, adalah sikap. Sebagus apapun kerja kita, kalau attitude buruk, maka cepat atau lambat, kita akan tersisihkan. Saling menghargai dan menghormati posisi dan tanggung jawab rekan kerja kita, berjuang dengan adil dalam berkarir, dan yang terpenting adalah bersyukur, syukur atas pekerjaan yang kita jalani saat ini. 


Have a great work, everyone.. ;)

23 April 2016

Cherry

Dikerumunan orang orang yang katanya berpendidikan. Mereka datang menjujung ilmu, atau sekedar gengsi? Tak ada yg tau.

Ada yang asing satu sama lain. Ada yg akrab tertawa lepas. Ada yg serius berdiskusi.

Ditengah gemuruh tawa, dia melintas, tak tampak kerlingan matanya, hanya menggores senyum.

Tak ada yg istimewa namun mengisi pikiranku, menunggu nunggu dimana hari itu tiba lagi.
Sekedar menunggu senyumnya yang seperti cherry, cherry diatas kue dimana merah cherrynya mencerminkan kelezatan kuenya.

Hening..

Kubuka mata. Ada seonggok kue bertoping cherry manis. Kulihat polos wajahnya, terlelap namun manis cherry masih terasa.

15 April 2016

Dogma

Berbicara normatif
Berperilaku normatif
Berpikir normatif

Aman dari gunjingan
Aman dari sinisme
Aman dari prasangka

Ah, itu norma atau dogma



Self Management

Pengertian Self Management
Self-management adalah strategi individu untuk mempengaruhi dan meningkatkan tingkah lakunya ke arah yang lebih baik. Self-management dapat disebut sebagai self-control, berdasarkan dari teori belajar sosial Self-management lebih tepat diklasifikasikan sebagai teori motivasi daripada teori kepemimpinan, tetapi dapat dipandang sebagai bagian dari kepemimpinan. Yang terkait dalam manajemen diantaranya adalah strategi dan kepemimpinan.
Cukup banyak kata-kata bijak mengatakan betapa perang terbesar adalah melawan diri sendiri, menjadi pemimpin untuk diri sendiri, seperti yang dikatakan Plato bahwa, “The first and the best victory is to conguer self” dan salah satu hadisnya Nabi Muhammad mengatakan perang terbesar umat manusia adalah perang melawan hawa nafsu. Hawa nafsu disini dapat sebagai keinginan dan kesenangan yang muncul dari dalam diri sendiri ataupun tidak.
Menurut Gede Prama “ Manajemen diri adalah suatu ilmu yang hidup, yang lahir, tumbuh, dan bercabang saat dibenturkan, diuji dalam kehidupan”. Sedangkan menurut pandangan lain manajemen diri berkaitan dengan bagaimana kita sebagai manusia memahami siapa diri kita dan bagaimana mengelolanya. Memahami diri, adalah perintah Tuhan dalam Al-Quran yang turun pertama kali, “ Bacalah, dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah “. (Al-Alaq, 1-2). Tuhan tidak menurunkan wahyu pertamanya berupa ayat-ayat tentang penciptaan langit dan bumi, tetang akhlak, atau tentang perintah shalat dan puasa, tapi meminta kita untuk mempelajari lebih dahulu siapa diri kita sebenarnya. “Dari mana kita diciptakan?” yang tentu saja dengan berpikir kritis pertanyaan kita akan berlanjut menjadi “untuk apa kita hidup?” dan “kemanakah kita akan berakhir?”. Namun pertanyaan-pertanyaan ini hendaknya tetap dalam kerangka iman kepada Allah sesuai dengan maksud surat Al-Alaq tersebut di atas. Dengan memahami diri, kita akan mengenali resource-resource utama yaitu pikiran (mind), tubuh (body) dan hati (heart). Ketiga resource yang kita miliki keberadaannya sangat terbatas, oleh karena butuh pengelolaan yang tepat atau disebut bentuk self-management.
Pikiran (mind) adalah resource yang berkembang sesuai usia, pengalaman, pendidikan, dan hasil pembelajaran diri dan secara dinamis membentuk paradigma, yaitu respon dan persepsi kita terhadap suatu informasi atau peristiwa. Bagaimana mengelola pikiran, adalah dengan tidak berhenti belajar. Hidup adalah sekolah yang sebenarnya, dimana kita adalah pelajar yang aktif mencari informasi, belajar dari pengalaman, dan mengikuti semua ujian hidup dengan persiapan mental yang cukup dan ilmu yang utuh. Mengelola pikiran juga berarti senantiasa berpikir posistif, artinya mampu mengambil hikmah dari suatu peristiwa dan menjadikannya sebagai referensi dalam paradima kita. Dengan mengelola pikiran dengan tepat, kita akan memiliki kebijaksanaan dan keluasan wawasan berpikir yang akan menjadi modal dalam menjalankan tugas-tugas dan peran diri kita di dalam dunia ini.
Sesuai pertambahan usia, fungsi tubuh (body) punya keterbatasan tertentu, sehingga resource ini pun perlu dikelola dengan tepat. Mengelola tubuh terkait dengan bagaimana kita menghargai dan menjaga tubuh kita secara fisik dengan cara menerapkan pola makan dan pola hidup seimbang, diantaranya adalah menjauhkan diri dari makanan dan minuman yang tidak bermanfaat, tidak memforsir diri dalam bekerja, dan cukup berolahraga. Sehingga tujuan dari manajemen ini adalah memperoleh kesehatan dan kebugaran yang tentunya akan membuat nyaman dan memudahkan kita untuk beraktifitas.
Manajemen hati (heart) adalah bagaimana kita mengelola dan menjaga hati kita agar senantiasa bersih, tidak dikotori dan diracuni oleh sikap dan tingkah laku yang merusak. Hati yang bersih ditandai dengan rasa bahagia yang survive dalam setiap keadaan, baik dalam keadaan nyaman, cukup dan lapang juga dalam keadaan kurang, menderita bahkan dalam kekecewaan. Dan sesuai ajaran banyak agama di dunia bahea menjaga hati diantaranya adalah dengan memberi, melayani, bersyukur, bersabar, dan pasrah pada Tuhan.
Ketiga resource tersebut diatas saling mendukung dan berkoordinasi. Selain itu suatu penelitian empiris telah membuktikan bahwa pikiran yang tidak di-manage dengan baik., menjadi penyebab terbesar penyakit-penyakit psikosomatis yang tentunya akan mengganggu dan mempengeruhi kesehatan di dalam tubuh kita. Pada akhirnya, seseorang yang mampu memahami dan mengelola diri dengan baik, akan lebih besar peluangnya untuk sukses memimpin dirinya, serta ikut berperan dan memberikan kontribusi posistif dalam masyarakat.

Strategi Self-Management
Self-Management terdiri dari strategi tingkah laku dan strategi kognitif. Strategi tingkah laku pada self-management berguna ketika seseorang membutuhkan dorongan untuk melakukan sesuatu yang enggan dia lakukan. Seseorang harus realistis dalam membuat tujuan untuk menyelesaikan suatu tugas atau mengubah suatu tingkah laku.
Pantau tingkah laku dirimu dengan mencatat apa yang kamu lakukan atau katakan dan perhatikan apa reaksi orang-orang disekitarmu. Sebagai contoh, perhatikan setiap kata yang kamu ucapkan yang tidak disukai orang lain. Setelah itu, cobalah cara lain untuk berkomunikasi dengan orang lain yang membuat orang lain menyukai dirimu.
Cara lain dalam strategi tingkah laku adalah memuji diri sendiri apabila telah menyelesaikan suatu atau ketika kamu dapat menyelesaikan suatu tugas yang sulit. Berikan ganjaran pada dirimu jika kamu melakukan sesuatu yang salah. Contohnya adalah setelah membuat suatu kesalahan, gunakan waktu tambahan untuk memperbaiki kesalahan tersebut. Seseorang bisa melatih dirinya untuk meningkatkan keahlian dan membangun kepercayaan diri. Susun kembali petunjuk yang berhubungan dengan lingkungan fisik, ubahlah tingkah laku yang tidak diperlukan dengan tingkah laku yang diperlukan.
Yang selanjutnya adalah strategi kognitif. Strategi ini membantu seseorang untuk membangun kepercayaan diri dan optimisme akan suatu tugas yang sulit. Salah satu strategi kognitif yang sangat membantu adalah selalu berpikir positif, selalu optimis dan menjauhi pikiran negatif, ataupun pikiran pesimis. Sebagai contoh, memandang situasi sulit sebagai kesempatan daripada sebagai masalah. Kepercayaan diri dan kebulatan tekad dibutuhkan untuk meningkatkan self-management agar kita dapat memusatkan pikiran akan apa yang dapat kita lakukan untuk membuat sesuatu yang lebih baik daripada terus memikirkan sesuatu sulit. Selain itu juga, kita harus selalu menjauhkan diri dari pikiran negatif dan mengenal pemikiran yang dapat menghancurkan lalu mengganti pemikiran tersebut dengan pemikiran yang dapat membangun.
Strategi kognitif selanjutnya adalah mental imagery, yang dapat digunakan untuk melatih diri kita dalam melakukan tugas yang sulit. Pertama, bayangkan dirimu sedang mengerjakan tugas. Lalu bayangkan perasaan dan kepuasan yang akan muncul jika kamu telah berhasil melakukan sesuatu.
Bagaimana Pemimpin Memberikan Semangat Self-Management
Sebagai seorang pelaku manajemen dalam suatu struktur organisasi, diperlukan suatu sifat kepemimpinan yang tentu saja hanya dapat secara efektif dimiliki oleh seorang yang sukses dalam me-manage dirinya sendiri. Seorang pemimpin dapat melakukan beberapa hal untuk memberikan semangat self-management kepada bawahannya. Memberikan semangat sangat penting karena bawahan sangat tergantung pada pemimpin.
Aktifitas kepemimpinan termasuk menjelaskan bagaimana pemikiran self-management, menjelaskan bagaimana berperilaku dan strategi kognitif self-management, memberikan semangat merupakan upaya untuk menggunakan teknik ini, dan menyediakan cukup otonomi agar self-management dapat dipraktekkan. Pemimpin harus memberi informasi kepada bawahannya, termasuk informasi tentang rencana strategi dan keuangan organisasi. Sebagai bawahan yang mengembangkan keterampilan dan percaya diri dalam self-management, pemimpin harus memberikan semangat kepada bawahan agar pekerjaan mereka lebih baik.

Dua sisi mata uang seorang karyawan

Anda seorang karyawan? Anda pengusaha yang memiliki karyawan?
Anda seorang bos di tempat kerja anda?

Apapun latar belakang anda dan posisi anda di tempat kerja anda, perlu dipahami bahwa karyawan/pegawai di sebuah perusahaan memiliki 2 sisi mata uang berbeda.

Pertama, karyawan sebagai mesin. Roda perusahaan, bergeraknya perusahaan, dijalankan oleh karyawan. Layaknya mesin, harus dilakukan maintenance berkala, harus digunakan sesuai dengan tata cara mesin tersebut, intinya harus diperhatikan supaya mesin tersbeut memiliki umur pakai yang panjang.
Peran ini ada dalam personalia, bagaimana karyawan harus dibiasakan dengan peraturan perusahaan, dan sejenisnya. Peran personalia harus 'saklek', iya atau tidak, tidak boleh abu-abu.

Kedua, karyawan sebagai aset. Aset adalah sesuatu yang berharga, sehinga harus dipeliharan dan dikembangkan supaya produktivitasnya meningkat, supaya gak hilang.
Peran ini ada dalam orang yang bertanggung jawab dengan pengembangan, biasanya disebut people development. Disini karyawan dilihat kebutuhannya, mulai dari kebutuhan pribadi hingga kebutuhannya di tempat kerja. Peran ini harus bisa memposisikan diri sebagai karyawan tersebut, namun PRnya tidak boleh sampai karyawan itu 'ilfil' terhadap perusahaan.

Oleh karena itu pentingnya HRD disini bisa "bermuka dua". Harus bisa menjadi jembatan antara karyawan dan perusahaan, adalah salah satu kunci suksesnya..

Tetap semangat untuk para HRDers.. :)



28 Januari 2016

Welcome back to Me

Selamat datang aku di blog ku sendiri.. Hehe..
8 tahun yang lalu membuat blog ini, isinya beragam, dan bikin ngakak sendiri kalau dibaca sekarang. Mau dihapus saja, tapi sayang, mau dipilah, ga cukup waktu sebentar untuk memilahnya. Hehe..
Tulisan kita adalah cerminan perasaan kita, sama seperti pelukis, lukisannya adalah ungkapan perasaannya. Untungnya setiap orang punya persepsi, sehingga itu yang membuat ungkapan perasaan kita menjadi abstrak.
Satu hal dari tulisan saya yang banyak orang komentari adalah: "kebanyakan hehe". hehe.. (tuh kan..) :)
Gimana ya cerminan sih, susah nulis kalau ga pake hehe itu kesannya kita lagi murung. apalagi konteks nulisnya adalah ngobrol. Semoga hal ini menjadi cerminan aku yang selalu (berusaha) bahagia dan menciptakan kebahagiaan.

Salam Hehe.. :D

"Orang boleh pintar setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian"
-Pramoedya Ananta Toer-

16 Januari 2010

Ketika Kau Bermimpi

Saat ini pukul 02.00. mungkin kau telah terlelap didalam ruang 3x4, diatas kasur yg empuk, beradu dengan bantal dan guling. Hemm, aku tak yakin kau gunakan selimutmu. Aku tak ingin menjadi teman tidurmu, berbaring disisimu. Aku pun tak iri dengan bantal dan gulingmu yang dapat dipeluk dan disandar. Yang ingin kulakukan hanyalah duduk disebuah kursi kayu di sisi tempat tidurmu, kemudian memandangi sosokmu yang sedang ditinggal sejenak oleh ruhmu. Mengamati gaya tidurmu yang santai, sangat mencerminkan gaya hidupmu. Sesekali kau menggeliat menambah lipatan-lipatan seprei yang tidak karuan. Kusutnya rambut ikalmu dan mimik pasrah tidurmu hanya membuatku tersenyum dan merelakan alam mengambil jatah waktu ku hanya tuk sekedar memandangmu. Tak ada niat untuk menjamah, walau ada keinginan untuk membetulkan kaosmu yang terangkat, khawatir kau kedinginan. Tapi tak ingin kujamah ragamu saat ini.
Tiba-tiba kulihat segumpal asap putih bergumpalan mirip awan di atas kepalamu, ternyata kau mulai bermimpi. Bangkitlah aku dari kursi kayu dan berjalan, kumasukkan kepalaku kedalam gumpalan asap. Kutengok mimpimu, tak ada apa-apa, hanya padang rumput hijau dihiasi bunga warna-warni. Kudorong sepenuhnya hingga semua tubuhku telah masuk kedalam gumpalan asap tersebut. Kuberjalan diantara bunga-bunga, bibirku tak bergerak, namun hati ini teriak, yang kemudian memancarkan sebuah senyuman, dilontarkan begitu saja, sekenanya tapi penuh makna yang akupun tak tau apa itu. Bisikan hati ini terlalu halus, sehingga kadang tak terdengar. Yang kutau saat itu adalah, aku menyapamu lewat mimpimu.
Asap Putih itu mulai menipis, dengan segera aku keluar sebelum habis. Mimpimu telah selesai, namun kau tetap terlelap dengan manisnya. Akupun pergi, membuka pintu kamarmu perlahan, berjalan pelan-pelan dengan wajah berseri.
Hari ini, walau tak kujamah ragamu, tapi kumenyentuh pikiranmu, dan berharap esok, atau lusa, atau satu tahun lagi, atau kapanpun ku dapat bersinggah di kerajaan hatimu.

si ubung dan si curut

Ubung yang saat itu masih berusia 5 tahun sudah dididik untuk hidup tertib dan mandiri. Ia adalah bocil –bocah cilik- yang cerdas, berani dan cukup kritis. Dengan kepolosan khas bocil, ia berani bertanya hal-hal yang paling masuk akal seperti “kenapa semut jalan berbaris?” hingga pertanyaan absurd seperti “kenapa mama cemberut kalau papa tersenyum kepada tetangga sebelah?”. Ia juga paham ketika mamanya sedang tidak mood memberinya sebotol susu coklat favoritnya (sebenarnya yang menjadi favorit adalah botolnya bukan susu coklatnya), ia juga sangat paham bagaimana cara merayu mamanya agar ia dapat memenuhi kebutuhan oralnya dengan dot berisi susu coklat. Ia juga sudah hafal kata-kata mamanya “harusnya kamu sudah ga boleh ngedot lagi, minum susunya pake gelas aja ya?” lalu entah mengapa ia mendapatkan jawaban yang jitu ketika itu “kalo susunya pake gelas, nanti malam aku tidurnya sama mama papa, ga mau di kamar sendiri”, terkadang dengan jawaban itu, mamanya akan memberikannya dot. ‘berhasil’ pikirnya.
Itu adalah cerita singkat mengenai pribadi si ubung, bocil berumur 5 tahun.
Suatu hari, pada malam hari ketika ingin tidur mamanya mengingatkannya untuk sikat gigi. Dengan terkantuk-kantuk ia berjalan menuju kamar mandi, mengambil balok kayu dan naik diatasnya, hingga ia bisa mencapai sikat giginya. Ketika selesai sikat gigi, ia enggan turun dari balok kayu karena ia melihat sebuah kecoa kecil. Oooough, ubung sangat jijik sama kecoa, katanya ia pernah bertatap dengan kecoa dan mukanya sangat menjijikan. Ingin sekali ia teriak, tapi saat itu gengsi kelaki-lakiannya mendadak naik, “ah, cuma curut, bukan yang besar”. Menurutnya curut adalah sebutan bagi kecoa kecil. Dan seketika dia berkata kepada si curut “aku ga takut, kita sama2 anak kecil, sini kamu kalau berani”. Dan entah mengapa si curut berjalan mengintari balok kayu tempat si ubung berdiri, seketika ubung panic, ia mengambil segayung air dan menyiram curut dengan tidak terarah. Akhirnya setelah sekian lama, curut itu kalah, ia kebalik. Ubung girang, namun ia masih belum berani turun dari balok, karena curut masih bergerak-gerak. Ia bingung, tak lama matanya tertuju pada cairan biru di dalam botol plastic bertuliskan ‘mouthwash’. “papa suka hampir minum ini, tapi dibuang lagi karena rasanya pasti ga enak” pikirnya. Ubung kemudian mengambil botol tersebut dan membukanya, “uuuh baunya ga enak, curut mau?”. Lalu byur, ia menyiram si curut dengan mouthwash tersebut. “iiiiihhhh… curut keluar ee’nya..” ia teriak, tapi teriakan itu tidak membuat curut berhenti bergerak, curut justru semakin heboh gerakannya, dengan kaki diatas dan puggung dibawah ia bergerak memutar, “curut lagi breakdance ya?” kata si bocil tersebut sambil tertawa. Kemudian dengan penasaran ia menyiram curut sekali lagi denagn mouthwash, byur.. Lalu, tiba-tiba curut diam, badannya seketika kaku. “Curut, kok diem? Maaf ya aku mau tidur, udahan dulu ya main-mainnya” ujar si ubung sambil turun dari balok kayu dengan hati-hati.
Keluarnya dari kamar mandi, mamanya bertanya “kamu kenapa tadi main air?” si ubung hanya tersenyum dan geleng-geleng kepala. Mama papanya mengantar ia ke kamar tidurnya, papanya membantunya naik ke tempat tidurnya dan mamanya menarikkan selimut hingga dadanya. Kemudian secara bergantian mereka mencium dahi ubung, sambil berkata “selamat tidur, kita main lagi besok ya”.
‘klik’ lampu dimatikan, ‘klek’ pintu ditutup, tapi mata ubung belum bisa terpejam, ia memikirkan si curut. Apakah si curut mati? Apakah ia dosa?, akhirnya pikiran itu membuat ia lelah dan iapun tertidur dengan sendirinya.
Keesokan paginya ubung bangun dengan riang, ia lupa akan masalah curut. Ia sarapan, minum susu sambil nonton kartun. Mamanya berkata “ayo ubung mandi sama papa sana” lalu ubung berkata “aku masih nonton kartun ma, papa mandi sendiri aja, nanti telat ke kantor kalo nungguin film kartunnya beres”. “ya udah papa mandi duluan ya, nanti ubung belajar mandi sendiri ya” sahut papanya. “iya, biasanya juga ubung bisa kok sendiri”.
Setengah jam kemudian, ia sudah tidak tahan dengan bau badanya sendiri, lalu ia beranjak ke kamar mandi. “ma, aku mau mandi sendiri aja, air hangatnya sudah?”
“sudah” sahut mamanya.
Byur-byur.. suara percikan air khas bocil terdengar dan membuat mamanya senyum-senyum sendiri. Ubung memang menikmati saat2 bermain air, selain kolam berenang, tempat faorit keduanya adalah kamar mandi tanpa mama atau papanya. Ketika ia sudah merasa bosan mendengar celotehan mamanya “ayo bung, udah mandinya, tangannya keriput lho”, dengan terpaksa ia menyudahi ritual mandinya. Ketika ia akan keluar kamar mandi, ia melihat seekor kecoa besar sedang berjalan menuju pintu. Ia tertegun karena takut, otomatis ia menjadi terpaku, hanya bola matanya saja yang bergerak mengikuti arah jalan si kecoa besar itu. Kecoa itu berjalan ke atas, merayap di tembok, baru kali ini ubung melihat kecoa bisa berjalan di tembok, “kirain cuma bisa jalan di lantai sama terbang doang, taunya bisa jalan di tembok juga ya?”. Kecoa itu terus berjalan naik dan berhenti di atas pintu keluar, persis diatas pintu. “wah kesempatan nih, kecoanya diem, aku keluar sekarang ah” pikir ubung. Ia lalu berjalan perlahan menuju pintu tetapi matanya tak terlepas dari kecoa, ketika ia sudah meraih gagang pintu, tiba-tiba kecoa besar itu terbang, terbang seperti menjatuhkan diri persis mengenai kepala ubung. Sontak ubung kaget, ia teriak sejadi-jadinya dan menggoyang-goyangkan kepalanya berusaha melepas kecoa besar itu dari rambutnya. Mamanya panic, berlari kearah ubung, merangkulnya dan menyibakkan kecoa besar itu dari rambut ubung yang tipis. “hush..hush..”. akhirnya kecoa itupun pergi dari rambut ubung, entah terbang atau bagaimana, ubung tak peduli, yang penting kecoa itu hilang. Ia shock, mamanya ikut-ikutan shock, mengetahui ubung sangat takut dengan kecoa mamanya menenangkannya. Dipeluknya ubung yang masih terbujur kaku menahan tangis, “ubung mau nangis? Nangis aja, setelah nangis, ubung ga boleh takut lagi sama kecoa, karena semakin ubung takut semakin di kejar sama kecoa”. Mamanya menyodorkannya susu coklat yang dibalut botol dot favoritnya. Tapi ia sama sekali tidak tertarik menyentuh dot itu.
Ubung si bocil sibuk dengan pikirannya sendiri. Kecoa besar itu adalah ibu dari si curut yang kemarin ia bunuh, ibu kecoa itu melihat ia membunuh curut, maka sang ibu kecoa berniat untuk balas dendam. Ibu kecoa balas dendam atas dasar rasa sayang terhadap anaknya si curut.
Ubung menatap mamanya, mamanya melindunginya, menenangkannya akan ketakutan, itu semua karena mamanya sayang ubung. Ubung si bocil, memeluk mamanya dan berkata “ibu kecoa aja sayang sama anaknya, apalagi mama pasti sayang sama aku” dan ubungpun menangis tersedu-sedu. “aku sayang mama. Huuu huuu huuu.. “ Mama ubung memeluk dan mengusap-usap rambut ubung sambil berkata “iya.. mama juga sayang ubung, sayang sekali..” tapi disisi lain mamanya berpikir “kenapa ya ni bocil?”

Finished at 14th January 2010, 23:15
-Artisti Vesti-